Tuesday, December 28, 2021

Manfaat bawang putih untuk diet

BAWANG PUTIH

Apasih bawang putih itu?

Kebanyak orang mengenal bawang putih hanya sebagai bumbu dapur saja, ternyata lebih dari itu. Manfaat dan kandungan zat yang ada di dalam bawang putih sangat luar biasa dan banyak sekali manfaat yang bias diambil.

Bawang putih ituuuu adalah …

Bawang putih adalah satu dari 7 anggota keluarga bawang-bawangan yaitu bawang merah, bawang perisai, barang kucai, barang ganda, bawang bakung, dan bawang bombai.

Kandungan zat dalam bawang putih

Bawang putih begitu berkhasiat karena mengandung banyak zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Seperti protein, lemak hidrat arang, vitamin B, vitamin C, kalori, posfor, kalsium, besi, dan air. Bawang putih segar mengandung allicin dengan aroma khas, amat bermanfaat melawan infeksi, ampuh membendung resiko keracunan makanan, membantu melawan penggumpalan darah, dan membunuh sel potensial kanker.

Khasiatnya tak seburuk baunya

Meskipun baunya menyengat dan tidak disukai banyak orang, khasiat bawang putih tak bias diremehkan. Kandungan zat-zat kimiannya yang begitu banyak membuat bawang putih begitu berguna dalam menangkis berbagai macam penyakit mematikan 

Baca juga https://ismiepgb.blogspot.com/2012/11/nilai-dasar-pergerakan-ndp.html

Manfaat bawang putih

1.     Pembunuh bakteri

Ternyata bawang putih mampu membunuh bakteri yang merugikan di dalam tubuh kita.

2.     Penurun kolesterol

Kolesterom dapat menurun  setelah mengkonsumsi ekstrak bawang putih

3.     Anti kanker

Kanker bias dikurangi sampai 60 persen, jika orang gemar mengkonsumsi makanan alamiah, seperti bawang putih, dan berhenti merokok.

4.     Anti jantung koroner

Penyebab pokok dari penyakit jantung koroner adalah menumpuknya lemak, protein dan kolesterol pada pembuluh darah. Mengkonsumsi secara rutin bawang putih ternyata mampu menghancurkan kolesterol dalam darah. Sulfur pada minyak atsiri yang terkandung dalam bawang putih bermanfaat untuk mengganyang koesterol. Komponen sulfur inilah yang juga member bau khas, jadi kandungan minyak atsiri pada bawang putih ini member keuntungan ganda, rasa dan khasiatnya sekaligus.

baca juga https://ismiepgb.blogspot.com/2012/09/kawasan-teknologi-pendidikan.html

5.     Melangsingkan tubuh

Bahan kosmetika dan obat kuat bawang putih bukan hanya mencegah atau menyembuhkan penyakit, tapi juga bermanfaat untuk kecantikan. Ia bias membuat tubuh kita jadi ramping ternyata, dengan mengunyah secara langsung 2 samapai 3 siung bawang putih setiap hari atau memabahkan satu sendok teh pasta bawang putih segar ke salad. Selain itu bawang putih juga bias membuat kulit kita menjadi halus dengan mencampurkan bawang putih yang dihaluskan ke dalam masker yang biasa kita pakai, bebas jerawar dengan menghaluskan bawang putih dan meletakkannya ke bagian jerawat sampai kurang lebih sepuluh menit,mengecilkan pori-pori, menghilangkan komedo, menghilangkan bekas luka, dan masih banyak lagi manfaat yang ada dalam bawang putih.

6.     Menambah gairah seksual

Mengkonsumsi bawang putih dapat menekan kolesterol dan menaikkan produksi sperma, itu sebabnya mengapa bawang putih mampu merangsang gairah seksual

Selain manfaat di atas ternyata bawang putih segar mengandung allicin dengan aroma khas, amat bermanfaat melawan infeksi, ampuh membendung resiko keracunan makanan, membantu melawan penggumpalan darah, dan membunuh sel potensial kanker.

Namun allicin cepat menghilangkan jika bawang putih nengalami proses pengawetan. Jika memang ingin diawetkan lebih baik bawang putih di rendam di air biasa yang bersuhu standar.

Jika ingin kandungan allicin dalam bawang putih tetap terjaga sebaiknya bawang putih segar langsung digunakan sebagai bumbu masak tanpa proses pengawetan apapun. Jadi, daripada membeli bawang putih botolan lebih baik menghaluskan suing bawang putih segar. Lebih sehat dan beraroma sedap.

baca jugahttps://en.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=manfaat+bawang+putih&go=Go&ns0=1

 

 

 

Saturday, April 18, 2020

ANALISIS DATA KUALITATIF


ANALISIS DATA KUALITATIF
A.    Pengertian Analisis Data Kualitatif
Data adalah sesuatu yang dapat dianalisis. Jadi data tidak hanya berbentuk angka- angka, tetapi juga perilaku, sikap dan lain- lain.Tugas asisten peneliti tidak hanya mengisi koesioner berdasarkan jawaban responden, tetapi juga melihat, mendengar dengan hal- hal yang relevan dengan topik penelitian. Dan dapat juga dikatakan bahwa data adalah hasil pengamatan, manifesti fakta, atau kejadian spesifik.[1]
Analisis data adalah proses penghimpunan atau pengumpulan, pemodelan dan transformasi data dengan tujuan untuk menyoroti dan memperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran, kesimpulan dan mendukung pembuatan kesimpulan. Analisis data mempunyai banyak variasi pendekatan, teknik yang digunakan dan nama atau sambutan bergantung pada tujuan dan bidang ilmu yang terkait. Tiap– tiap instrumen mempunyai karakteristik yang spesifik dan dibutuhkan kemampuan seorang peneliti untuk dapat menganalisisnya.[2]
Sedangkan analisis data kualitatif  adalah proses kreatif. Tidak ada rumusan, seperti dalam ilmu statistik. Hal itu adalah proses yang menuntut kekerasan intelektual dan banyak sekali kerja keras dan pantang menyerah. Apa yang diikuti adalah saran untuk arahan dasar analisi kualitatif daripada merupakan aturan ketat dan suatu prosedur.[3]
B.     Proses Analisis Data
a.       Esensi Analisis Data
Dalam penarikan kesimpulan, baik dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif, peneliti terlebih dahulu harus melaksanakan analisis data. Dalam analisis data ini, peneliti dilibatkan sedemikian lupa agar kesimpulan dan keputusan dapat dirumuskan secara baik dan benar. Berbeda dengan penelitian kuantitatif, proses analisis data dalam penelitian kualitatif dapat dilaksanakan sejak peneliti berada dilapangan. Memeng, analisis data yang intensif dan ekstensif dilakukan setelah peneliti kembali dari lapangan atau ketika semua data penelitian terkumpul.[4] 
b.      Prinsip Dasar Analisis Data Dilapangan
Analisis data merupakan proses pencandraan (description) dan penyusunan transkrip interviu serta material lain yang telah terkumpul. Proses analisis ini meniscayakan pergulatan peneliti data, menyintesiskan menemukan pola-pola, mencari pokok-pokok persoalan yang penting untuk kemudian disajikan kepeda orang lain. Sebagian besar hasil analisis penelitian kualitatif berupa buku-buku, kertas kerja atau makalah, bahan presentasi, atau rencana bertindak.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1)      Analisis data ketika peneliti masih dilapangan.
2)      Analisis data setelah kembali dari lapangan.
Merujuk pada pendapat Bogdon dan Biklen (1982), manakala analisis data dilakukan ketika peneliti masih berada dilapangan. Lakukanlah dengan sembilan prinsip dasar berikut :
1)      Lingkup studi usaha dipersempit
Usaha mempersempit lingkup studi mengandung makna bahwa setelah peneliti dapat menjelajahi situasi tempat penelitian, menghubungi berbagai subjek dan mengembangkan fokus segeralah penelitian yang didasari atas kebutuhan dan minat, menentukan ketajaman fokus lingkup pengumpulan data.
2)      Menjaga konsistensi kerja pada usaha penyelesaian studi
Penelitian kualitatif terdiri dari beberapa tipe, seperti studi kasus, studi observasi, studi sejarah kehidupan seseorang, studi atas fenomena sosiologis dan antropologis, dan sebagainya. Masing-masing tipe ini membawa implikasi pada cara pengumpulan data yang akan menghasilkan data sesuaidengan tipe studi tersebut.
3)      Kembangkan pertanyaan-pertanyaan analitik
Para peneliti kualitatif biasanya membedakan antara pertanyaan yang bersifat teoretis formal dan pertanyaan teoretis substansi. Pertanyaan teoretis substansi memfokus pada situasi tempat penelitian tertentu atau pada suatu bingkai pertanyaan inti. Pada penelitian yang mencoba melakukan pengamatan terhadap berbagai situasi tempat penelitian dan dalam studi menggunakan teori sampling, pertanyaan substansi secara natural diubah menjadi pertanyaan teoretis formal.
4)      Berburulah secara runtut untuk memperluas dan mempertajam data
Ketika berhasil mereviu catatan data lapangan (field notes) secara periodik, peneliti harus segera merefleksikan pemikiran pada data apa yang diburu (hunting) kebih lanjut. Disini, peneliti harus bertanya pada dirinya sendiri mengenai data yang belum diketahuinya.
5)      Buatlah komentar tertulis secara tajam atas ide-ide yang muncul
Komentar peneliti merupakan bagian dari catatan data lapangan. Komentar-komentar tersebut dibuat bersamaan dengan saat peneliti melihat terjadinya suatu fenomena. Ia juga harus mencatat tautan-tautan terhadap peristiwa fenomenal tersebut.
6)        Buatlah ikhtisar secara akurat
Setelah pengumpulan data dilakukan pada tingkat yang mendekati cukup, biasanya dengan frekensi tiga sampai lima kali kegiatan pendapatan, peneliti dianjurkan untuk memaksakan diri membuat ikhtisar, sekitar satu sampai tiga halaman. Kegiatan ini harus berlangsung secara kontinu selama proses penelitian.
7)             Konfrontasikan ide-ide dan tema pada subjek penelitian
Istilah konfrontasi disini tidaklah identik dengan terminologi dalam ilmu politik atau pertikaian antara satu negara dan negara lain. Istilah ini bermakna bahwa jika ada informasi yang masih diragukan, peneliti perlu mengklarifikasinya kepada subjek penelitian.
8)             Eksplorasilah literatur seawal mungkin
Banyak membaca dasar teoretis atau hasil-hasil penelitian yang relevan dengan bidang yang sedang diteliti sangat mempermudah proses analisis data penelitian. Membaca studi-studi kualitatif dalam bidang yang tidak ada hubungan penelitian kita, juga sangat menolong. Hal itu dapat memberikan perspektif dan membiasakan peneliti untuk melihat bagaimana orang lain telah bekerja dengan data mereka hingga dapat memberikan suatu model dan memperdalam bahasan ketika melakukan analisis.
9)             Bermainlah dengan metafora, analogi, dan konsep-konsep
Kembangkan ungkapan-ungkapan yang dapat memperkaya makna, hal itu hanya mungkin dapat dilakukan dengan cara merefleksi, bermain dengan metafora dan konsep. Istilah atau ungkapan pendek tersebut mungkin membawa peneliti pada ketajaman analisis, analisis yang kaya dan memiliki karakter yang khusus. Membandingkan apa yang ditemui dengan situasi tempat penelitian yang lain akan membawa gagasan menjadi satu konsep. Cara lain untuk memperluas horison analisis adalah mencoba memunculkan hubungan yang kongkret dan melaksanakan observasi dalam situasi penelitian khusus dengan kemampuan abstrak yang tinggi.[5]
Proseder analisis data kualitatif dibagi dalam lima tahap, yaitu[6] :
Ø  Mengorganisasi data
Cara ini dilakukan dengan membaca berulang kali data yang ada sehingga peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan penelitiannya dan membuang data yang tidak sesuai.
Ø  Membuat kategori, menentukan tema, dan pola.
Langkah kedua adalah menentukan kategori yang merupakan proses yang cukup rumit karena peneliti harus mampu mengelompokkan data yang ada kedalam suatu kategori dengan tema masing-masing sehingga pola keteraturan data menjadi terlihat secara jelas.
Ø  Menguji hipotesis
Setelah proses pembuatan kategori, maka peneliti melakukan pengujian kemungkinan berkembangnya suatu hipotesis dan mengujinya dengan menggunakan data yang tersedia.
Ø  Mencari explanasi alternatif data
Memberikan keterangan yang masuk akal data yang ada dan peneliti harus mampu menerangkan data tersebut didasarkan pada hubungan logika makna yang terkandung dalam data tersebut.
Ø  Menulis laporan
Penulisan laporan merupakan bagian analisis kualitatif yang tidak terpisahkan. Dalam laporan ini penelitiu harus mampu menuliskan kat, frase, dan kalimat serta pengertian secara tepat yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan data dan hasil analisisnya.

c.       Jenis Analisis Data
Beberapa model analisis data dari beberapa pandangan para ahli, yaitu :
v  Analisis Data Kualitatif Model Miles dan Huberman
Menurut Miles dan Huberman (1984:21-23) ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif yaitu[7] :
1.      Reduksi Data
Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyerdahanaan, abstraksi dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Sebagaimana kita ketahui, reduksi data terjadi secara kontinu melalui kehidupan suatu proyek yang diorientasikan secara kualitatif. Reduksi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis.
2.      Model Data (Data Display)
Model (displays) dalam kehidupan sehari-hari berbeda-beda dari pengukur bensin, surat kabar, sampai layar komputer. Melihat sebuah tayangan membantu kita memahami apa yang terjadi dan melakukan sesuatu-analisis lanjutan atau tindakan-didasarkan pada pemahaman tersebut. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif.
Dalam tujuan pekerjaan kita, kita menjadi yakin bahwa model yang lebih baik adalah suatu jalan masuk utama untuk analisis kualitatif yang valid. Model tersebut mencangkup berbagai jenis matrik, grafik, jaringan kerja, dan bagan.
3.      Penarikan / Verifikasi Kesimpulan
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu konfigurari gemini. Kesimpulan juga diverivikasi sebagaimana peneliti memproses. Verifikasi tersebut mungkin seringkas “pemikiran kedua” yang berlalu dan cepat lewat pikiran peneliti selama menulis dengan suatu tamasya pendek kembali kecatatan lapangan atau verifikasi tersebut mungkin melalui dan udilakukan secara teliti dengan argumentasi yang panjang dan tinjauan antara di antara kolega untuk mengembangkan “konsensus antarsubjek”, atau dengan usaha untuk membuat replikasi suatu temuan dalam rangkain data yang lain.

v  Analisis Data Kualitatif Model Spradley
Proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokus, dan meluas lgi. Terdapat anaalisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaaitu analisis domain, taksonomi, komponensial, analisis tema kultural.[8]
Dalam tradisi penelitian kualitatif ada beberapa teknik analisis data kualitatif yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu :
1.      Teknik Analisis Domain
Analisis domain berguna untuk mencari dan memperoleh gambaran umum atau pengertian yang bersifat secara menyeluruh[9]. Teknis analisis domain ini amat terkenal sebagai teknik yang dipakai dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi yang artinya analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan objek peneliti tersebut. Contohnya seorang peneliti menganalisis lembaga sosial antara lain : keluarga , perguruan tinggi, rumah sakit dan sebagainya. Disamping itu pula, domain rumah sakit terdiri dari : Dokter, perawat, pasien dan sebagainya.
Sehubungan dengan kemungkinan bervariasinya domain, maka Spradley menyarankan Hubungan Semantik  yang bersifat universal dalam analisis domain sebagai berikut:
a.       Jenis
b.      Ruang
c.       Sebab – Akibat
d.      Rasional
e.       Lokasi Kegiatan
f.       Cara ke Tujuan
g.      Fungsi
h.      Urutan
i.        Atribut
Dalam sehubungan peneliti menggunakan teknik analisis domain, maka Spradley membuat enam langkah yang saling berhubungan, yaitu :
-          Memilih pola hubungan semantik tertentu atasdasar informasi atau fakta yang tersedia dalam catatan harian peneliti di lapangan
-          Menyiapkan kerja analisis domain
-          Memilih kesamaan-kesamaan data dari catatan hariam peneliti di lapangan
-          Mencari konsep-konsep induk dan kategori-kategori simbolis dari domain tertentu yang sesuai dengan suatu pola hubungan semantik
-          Menyusun pertanyaan-pertanyaan struktural untuk masing-masing domain
-          Memuat daftar keseluruhan domain dari keseluruhan data yang ada

2.      Teknik Analisis Taksonomi
Analisis Taksonomi didasarkan pada fokus terhadap salah satu domain (struktur internal domain) dan pengumpulan hal-hal/ elemen yang sama[10]. Dengan demikian, apabila dibanding dengan teknik analisis domain, maka teknik analisis taksonomi akan menghasilkan hasil analisis yang terbatas pada satu domain tertentu dan hanya berlaku pada satu domain tersebut pula.
3.      Teknik Analisis Komponensional
Analisis Komponensional menekankan pada kontras antar elemen dalam suatu domain, hanya karakteristik yang berbeda saja yang dicari. Teknik analisis komponensional dan taksonomi pada umumnya digunakan dalam ilmu-ilmu sosial karena dua cara ini adalah cara termudah untuk mengenal gejala-gejala sosial dan secara keseluruhan memiliki kesamaan kerja, dan yang membedakan kedua teknik ini adalah hanya pada pendekatan yang dipakai oleh masing-masing teknis analisis.
Teknis analisis komponensial digunakan dalam analisis kualitatif untuk menganalisis unsur-unsur ysng memiliki hubungan-hubungan yang kontras satu sama lain dalam domain-domain yang telah ditentukan untuk dianalisis secara lebih terperinci.
4.      Teknik Analisis Tema Kultural
       Teknik analisis ini berpandangan bahwa segala sesuatu yang kita teliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh, oleh karena itu peneliti dalam menganalisis data sebaiknya menggunakan pendekatan yang utuh[11]. Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik pemandangan yang sedang diteliti.
       Analisis tema sesungguhnya merupakan upaya mencari “benang merah” yang mengitegrasikan lintas domain yang ada(Sanapiah Faisal, 1990). Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi, dan komponen sial tersebut, maka selanjutnya akan dapat tersusun suatu “kontruksi bangunan” situasi sosial atau objek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang, dan setelah dilakukan penelitian, maka menjadi lebih terang dan jelas.







DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Dudung. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta. 2003.
Danim Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2002.
Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT. Raja       Grafindo Peresada. 2010.
Mantra Ida Bagoes. Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial.     Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.
Moleong Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2009.
Patton Michael Quinn. Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar. 2006.
Sarwono Jonathan. Metode  Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2006.
Widi Restu Kartiko. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010.
Sutopo Ariesto Hadi. Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO. Jakarta: Kencana. 2010.







[1] Ida Bagoes, Filsafat Penelitian, ( Yogyakarta, Pustaka Pelajar:  2004)  128
[2] Restu Kartiko, Asas Metodologi Penelitian, ( Yogyakarta, Graha Ilmu: 2010)   253-254
[3] Michael Quinn Patton, Metode Evaluasi Kualitatif, ( Yogyakarta, Pustaka Pelajar:2006) 250 -256
[4] Sudarwan Danim, menjadi peneliti kualitatif, ( Bandung, CV, Pustaka setia: 2002)  209
[5] Ibid.,  210-215
[6] Ariesto Hadi Sutopo, dkk, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO ,(Jakarta: Kencana, 2010). 8-9
[7] Ibid.,129-135
[8] Prof. Dr. Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: AlfaBeta, 2012). Hlm.253
[9] Jonathan Sarwono, Metodologi Penelitian Kuantitatif danKualitatif, (Yogyakarta, Graha Ilmu:2006) 240
[10] Ibid.,242
[11] Ibid.,243

Manfaat bawang putih untuk diet

BAWANG PUTIH Apasih bawang putih itu? Kebanyak orang mengenal bawang putih hanya sebagai bumbu dapur saja, ternyata lebih dari itu. Manf...