Wednesday, September 26, 2012

Kawasan Teknologi Pendidikan

-->

KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“TEKNOLOGI PENDIDIKAN”

Ismiati                    (210611062)

Dosen Pengampu :
Kurnia Hidayati
PG. B

JURUSAN TARBIYAH

PROGAM  STUDY  PENDIDIKAN  GURU  MADRASAH  IBTIDA’IYAH (PGMI)

SEKOLAH  TINGGI  AGAMA  ISLAM  NEGERI  (STAIN)
PONOROGO
2012


BAB I
PENDAHULUAN
Pembahasan kawasan teknologi pendidikan mencakup kosep-konsep para ahli yang dianggap menonjol dan mempunyai pengaruh dalam teknologi pendidikan secara umum. Diantaranya adalah kawasan teknologi pendidikan menurut Davies 1978 dan AECT. Mahasiswa dituntuk untuk mampu memahami apasaja yang termasuk dalam kawasan teknologi pendidikan menurut para ahli tersebut, sehingga mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran serta kawasan-kawasan apasaja yang terdapat didalamnya.








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Kawasan Teknologi Pendidikan menurut Davies, 1978
Davies merumuskan tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan atau ruang lingkup teknologi pendidikan. Rumusan Davies tersebut meliputi pendekatan perangkat keras (hard-ware), pendekatan perangkat lunak (software) dan perpaduan kedua pendekatan tadi. Berikut uraiannya.[1]
1.      Pendekatan Perangkat Keras
Pendekatan ini mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan memanfaatkan penggunaan perangkat keras. Penggunaan perangkat keras dimaksutkan agar terjadi otomatisasi atau proses mekanistik dalam kegiatan (belajar) mengajar. Perangkat keras dimanfaatkan untuk menyampaikan dan menyebarkan materi belajar, mereproduksi materi, dan seterusnya. Selain itu, adanya pemanfaatan perangkat keras, dalam hal ini, penggunaan berbagai bentuk media massa seperti TV atau kaset audio, ditargetkan untuk menampung siswa dalam jumlah yang lebih besar dari biasa, dengan tidak mengurangi efisiensi proses belajar. Semua upaya harus tetap mengacu pada efektifitas pembiayaan, terutama pembiayaan yang berasal dari siswa.[2]
2.      Pendekatan Perangkat Lunak
Pada tahap ini, teknologi pendidikan “meminjam” teori dari ilmu perilaku yang diterapkan untuk mengatasi kesulitan belajar. Teori lain yang diterapkan ialah teori instruksional. Teori ini membahas cara-cara memperbaiki, memperbaharui, atau merancang situasi yang betul-betul dibutuhkan oleh siswa. Penggunaan perangkat keras, mesin-mesin, atau yang bersifat meknistik sangat terbatas, berfungsi hanya sebagai bagian dari penyajian materi oleh guru.
3.      Pendekatan Perpaduan perangkat keras dan perangkat lunak
Pendekatan ini menolak model terapan pengembangan sistematik sebagai satu-satunya penyelesaian masalah secara sistemik. Pendekatan perpaduan menerapkan konsep sistem analisis dalam pendidikan dan kegiatan intruksional. Penerapan sistem analisis dianggap mampu mengurangi bias terhadap individu siswa sehingga siswa dapat berperan dalam kelompoknya dengan dinamis. Selain alasan tadi, pendekatan perpaduan dianggap lebih manusiawi serta terpadu dengan kondisi belajar-mengajar sehari-hari.
Kerangka pendekatan berada pada lingkup sistem dengan mencermati seluruh faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar (PBM). Faktor tersebut diantaranya siswa (motivasi belajar serta kemampuan akademik), guru, lingkungan sekolah, materi atau kurikilum, serta tujuan belajar.
B.     Kawasan menurut Association for Education Communication and Technology (AECT)
Skema kawasan yang dirumuskan AECT (1977 dan 1994) melekat satu sama lain. Visualisasi kawasan dan bidang garapan menjadi satu, namun mencerminkan keduanya. Perbedaannya terletak pada cara pandang terhadap konsep kawasan terpisah dari konsep bidang garapan. Dengan demikian, kawasan dibahas seiring dengan penjabatan bidang garapan.[3]
1.      Kawasan AECT 1977
Satu ciri khas dari bidang garapan yang dirumuskan oleh Tim Khusus AECT tahun 1977 adalah penekanan model kawasan pada usaha mengabsahkan pekerjaan yang menonjolkan “lahan” yang dapat digarap oleh para praktisi teknologi pendidikan. Sebagaimana biasanya, proses belajar menjadi faktor utama dalam proses belajar dan proses pendidikan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, teknologi pendidikan dirumuskan sebagai cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan teknologi instruksional. Rumusan ini mengacu pada konsep bahwa proses Instruksional menjadi bagian proses pendidikan.
2.      Kawasan Teknologi Instruksional tahun 1994 (Seels dan Richey)
Rumusan kawasan tahun 1994 ini tidak membedakan konsep teknologi pendidikan dan teknologi instruksional, begitu pula dengan devinisinya. Seel dan Richey berorientasi kepada teori dan terapan dari teknologi instruksional. Beberapa alasan untuk rumusan ini yaitu :[4]
a.       Teknologi instruksional dianggap lebih operasional dibandingkan dengan teknologi pendidikan.
b.      Pembahasan masalah dalam teknologi instruksional dianggap sama dengan pembahasan masalah teknologi pendidikan.
c.       Dukungan teori terhadap kegiatan instruksional sangat lebih memadai.
Peran kawasan
Association for Education Communication and Technology (AECT) mendefinisikan 5 domaian Teknologi pembelajaran yaitu design, development, management, and evaluation. Pada tiap domain juga terdiri dari beberapa sub domain. Kawasan dari teknologi pendidikan membagi banyak kesamaan dalam mendefinisikan dan memperkuat landasanya, sebagaimana keilmuan sosial lainnya dan aplikasi keilmuan sosial (Luppicini, 2005). Fungsi suatu kawasan mencakup teori dan praktek dan untuk mengidentifikasi tugas-tugas para penyelenggara teknologi pembelajaran. Dalam perkembangan terakir , teknologi pendidikan yang didefinisikan sebagai teori dan praktik dalam desain, pengembangan pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar.[5]
Hubungan Antar Kawasan
Kawasan teknologi pembelajaran merupakan rangkuman wilayah utama yang merupakan dasar pengetahuan bagi setiap kawasan. Berikut adalah uraian mengenai kawasan teknologi pendidikan didasarkan pada definisi teknologi pendidikan menurut AECT 1994.
1.      Kawasan Desain /Perencanaan
Desain didefinisikan sebagai “penetapan kondisi untuk belajar". Desain adalah fungsi perencanaan ketika strategi ditentukan. Tujuan desain adalah menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul.[6]
a.      Desain sistem pembelajaran (ISD): desain adalah proses bagaimana mengkhususkan apa yang dipelajari. ISD secara umum merupakan prosedur linier dan berulang-ulang dan konsisten. Pada ISD proses sangat penting sama seperti produk karena kepercayaan produk berlandasan pada proses.
b.      Desain pesan: karakter rangcangan pesan adalah rancangan yang dirancang harus dikhususkan pada media dan tugas pembelajaran.
c.       Strategi Pembelajaran : pengkhususan pemilihan urutan-urutan kejadian dan aktivitas dalam satu pelajaran.
d.      Karakteristik Pebelajar: merupakan pengalaman dasar pebelajar yang berdampak pada efektivitas proses belajar.
2.      Kawasan Pengembangan:
Pengembangan didefinisikan sebagai “pengertian kekhususan desain kedalam bentuk fisik”. Pada proses pengembangan, teknologi pembelajaran memproduksi item yang dipilih dalam dokumentasi ndesain. Prodak tersebut mungkin berupa, cetak audio atau materi visual, dari sumber berbasis komputer, atau produk yang memasukkan beberapa perbedaan media berbasis komputer. Berikut sub domain dari pengembangan:
a.       Teknologi cetak
b.      Teknologi audio/visual
c.       Teknologi berbasis komputer
d.      Teknologi terpadu
3.      Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan penting karena fungsi ini memperjelas hubungan pembelajaran. Dengan bahan dan sistem pembelajaran. Keempat kategori dalam kawasan ini adalah mengitegrasikan dalam struktur dan kehidupan organisasi adalah sebagai berikut:[7]
a.      Pemanfaatan media: adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar.
b.      Difusi Inovasi: Inovasi didefinisikan sebagai suatu ide. Sedangkan divusi didefinisikan sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial. Berikut adalah unsur-unsur Difusi Inovasi
·         Komunikasi dan salurannya
·         Waktu
·         Sistem sosial
c.       Implementasi dan Kelembagaan: penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan keadaan yang sesungguhnya bukan tersimulasikan.
d.      Kebijakan dan Regulasi: aturan dan tindakan dari masyarakat atau wakilnya yang mempengaruhi difusi atau penyebaran penggunaan teknologi pembelajaran.
4.      Kawasan pengelolaan /manajemen
Kawasan manajemen termasuk manajemen proyek, sumber, sistem penyampaian dan informasi. Sumber termasuk personal, pendanaan, suplay, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran. Sistem penyampaian dapat berupa hardware komputer/sotware atau teknis pendukung, seperti pedoman. Berikut sub domain dari kawasan manajemen :[8]
a.      Manajemen Proyek : termasuk perencanaan, monitoring, dan pengaturan desain pembelajaran dan pengembangan proyek.
b.      Menejemen Sumber : termasuk perencanaan, pemantauan, dan pengawasan sistem sumber pendukung dan pelayanan. Manajemen sumber termasuk personal, pendanaan, suplay, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran. 
c.       Manajemen Sistem Penyampaian : termasuk perencanaan, pengwasan, dan pengaturan.
d.      Manajemen Informasi : termasuk perencanaan, pemantauan, pengawasan dan penyimpanan, transfer atau pemprosesan informasi hal menyediakan sumber belajar.
5.      Kawasan Penilaian/Evaluasi
Evaluasi terdiri dari analisis masalah, Referensi kriteria, fomatif dan somatif yang merupakan kawasan evaluasi. Hasil dari evaluasi dibawa untuk pemahaman yang lebih baik. Penjelasan dari sub domain adalah sebagai berikut:
a.      Analisis Masalah: termasuk penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan pengumpulan informasi dan strategi pengambilan keputusan.
b.      Criterion-Referenced Measurement: Kriteria pengukuran menggunakan penilaian yang melibatkan teknik untuk menentukan penguasaan materi pelajar yang telah ditentukan sebelumnya.
c.       Evaluasi Formative and Summative: Evaluasi Formatif melibatkan pengumpulan informasi tentang kecukupan dan menggunakan informasi ini sebagai untuk pengembangan lebih lanjut. Evaluasi Summative melibatkan pengumpulan informasi tentang kecukupan dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan tentang pemanfaatan.
6.      Kawasan Berdasarkan Definisi Teknologi Pendidikan dari AECT Tahun 2008
Definisi terbaru tahu 2008 merupakan pengembangan dari kawasan sebelumnya, dan tiap kawasan melanjutkan perkembangannya. Definisi 2008 sudah lebih spesifik karena menekankan pada studi dan praktek. Berikut definisi Teknologi Pendidikan dari AECT Tahun 2008.[9]
a.      Study: pemahaman secara teoritis sebagaimana praktek, teknologi pendidikan, membutuhkan pembangunan kelanjutan pengetahuan dan perbaikan melalui penelitian dan merefleksikan praktek, dimana tercakup dalam terminologi study.
b.      Praktik Etis: Merupakan kegiatan yang tidak bertentangan dengan norma dan nilai yang berhubungan dengan nilai profesi yang akan dilakukan.
c.       Memfasilitasi: Termasuk desain lingkungan, mengorganisasi sumber, dan menyediakan peralatan.
d.      Pembelajaran
e.       Improving: proses pengarah penafsiran kualitas produk, dan produk membawa prediksi efektifitas pembelajaran, berubah dalam kapabilitas membawa aplikasi keluar kedalam kehidupan nyata.
f.       Performance (Meningkatkan): berhubungan pada teknologi kinerja manusia.
g.      Apporpriate(Yang layak): terminologi ini berarti untuk mengaplikasikan proses dan sumber, penandaan kepantas tidaknya dan kecocokan dengan tujuan yang diharapkan mereka.
h.      Technology
i.        Proses: Teknologi pendidikan biasanya memakai proses khusus untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi sumber belajar, digolongkan pada proses besar pengembangan pembelajaran.
j.        Sumber: banyak sumber belajar yang terpusat untuk mengidentifikasi kawasan. Sumber adalah orang, alat, teknologi, dan desain materi untuk membantu pelajar. Sumber dapat termasuk system ICT canggih, sumber komunikasi seperti perpustakaan, kebun binatang, museum, dan orang-orang dengan pengetahuan khusus.


BAB III
PENUTUP
-->
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kawasan teknologi pendidikan mencakup semua hal yang berada dalam sistem pembelajaran baik itu pendekatan perangkat keras dan lunak serta hubungan antar keduanya.  Kawasan menurut AECT juga menjelaskan kawasan-kawasan yang termuat didalamnya diantaranya tentang kawasan AECT 1977, kawasan Teknologi Intruksional tahun 1994 (sheels dan Richey) peran kawasan serta hubungan antar kawasan semuanya telah termuat didalamnya.



[1] Drs.Harjani, Teknologi Pendidikan.(Stain Ponorogo Press. 2011), 55
[2]  Ibid, 56
[3] Ibid, 57
[4] Ibid, 58
[5] Ibid, 59
[6] Ibid, 61
[7] Ibid, 65
[8] Ibid, 69-70
[9] Ibid, 74-78

No comments:

Post a Comment

Manfaat bawang putih untuk diet

BAWANG PUTIH Apasih bawang putih itu? Kebanyak orang mengenal bawang putih hanya sebagai bumbu dapur saja, ternyata lebih dari itu. Manf...