KAWASAN
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“TEKNOLOGI
PENDIDIKAN”
Ismiati
(210611062)
Dosen Pengampu
:
Kurnia
Hidayati
PG. B
JURUSAN
TARBIYAH
PROGAM STUDY
PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDA’IYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PONOROGO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Pembahasan kawasan teknologi pendidikan mencakup kosep-konsep para
ahli yang dianggap menonjol dan mempunyai pengaruh dalam teknologi pendidikan
secara umum. Diantaranya adalah kawasan teknologi pendidikan menurut Davies
1978 dan AECT. Mahasiswa dituntuk untuk mampu memahami apasaja yang termasuk
dalam kawasan teknologi pendidikan menurut para ahli tersebut, sehingga
mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran serta
kawasan-kawasan apasaja yang terdapat didalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kawasan
Teknologi Pendidikan menurut Davies, 1978
Davies merumuskan tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan
atau ruang lingkup teknologi pendidikan. Rumusan Davies tersebut meliputi
pendekatan perangkat keras (hard-ware), pendekatan perangkat lunak (software)
dan perpaduan kedua pendekatan tadi. Berikut uraiannya.[1]
1.
Pendekatan
Perangkat Keras
Pendekatan ini mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan
memanfaatkan penggunaan perangkat keras. Penggunaan perangkat keras dimaksutkan
agar terjadi otomatisasi atau proses mekanistik dalam kegiatan (belajar)
mengajar. Perangkat keras dimanfaatkan untuk menyampaikan dan menyebarkan
materi belajar, mereproduksi materi, dan seterusnya. Selain itu, adanya
pemanfaatan perangkat keras, dalam hal ini, penggunaan berbagai bentuk media
massa seperti TV atau kaset audio, ditargetkan untuk menampung siswa dalam
jumlah yang lebih besar dari biasa, dengan tidak mengurangi efisiensi proses
belajar. Semua upaya harus tetap mengacu pada efektifitas pembiayaan, terutama
pembiayaan yang berasal dari siswa.[2]
2.
Pendekatan
Perangkat Lunak
Pada tahap ini, teknologi pendidikan “meminjam” teori dari ilmu
perilaku yang diterapkan untuk mengatasi kesulitan belajar. Teori lain yang
diterapkan ialah teori instruksional. Teori ini membahas cara-cara memperbaiki,
memperbaharui, atau merancang situasi yang betul-betul dibutuhkan oleh siswa.
Penggunaan perangkat keras, mesin-mesin, atau yang bersifat meknistik sangat
terbatas, berfungsi hanya sebagai bagian dari penyajian materi oleh guru.
3.
Pendekatan
Perpaduan perangkat keras dan perangkat lunak
Pendekatan ini menolak model terapan pengembangan sistematik
sebagai satu-satunya penyelesaian masalah secara sistemik. Pendekatan perpaduan
menerapkan konsep sistem analisis dalam pendidikan dan kegiatan intruksional.
Penerapan sistem analisis dianggap mampu mengurangi bias terhadap individu
siswa sehingga siswa dapat berperan dalam kelompoknya dengan dinamis. Selain
alasan tadi, pendekatan perpaduan dianggap lebih manusiawi serta terpadu dengan
kondisi belajar-mengajar sehari-hari.
Kerangka pendekatan berada pada lingkup sistem dengan mencermati
seluruh faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar (PBM). Faktor tersebut
diantaranya siswa (motivasi belajar serta kemampuan akademik), guru, lingkungan
sekolah, materi atau kurikilum, serta tujuan belajar.
B.
Kawasan menurut
Association for Education Communication and Technology (AECT)
Skema kawasan yang dirumuskan AECT (1977 dan 1994) melekat satu
sama lain. Visualisasi kawasan dan bidang garapan menjadi satu, namun
mencerminkan keduanya. Perbedaannya terletak pada cara pandang terhadap konsep
kawasan terpisah dari konsep bidang garapan. Dengan demikian, kawasan dibahas
seiring dengan penjabatan bidang garapan.[3]
1.
Kawasan AECT
1977
Satu ciri khas dari bidang garapan yang dirumuskan oleh Tim Khusus
AECT tahun 1977 adalah penekanan model kawasan pada usaha mengabsahkan
pekerjaan yang menonjolkan “lahan” yang dapat digarap oleh para praktisi
teknologi pendidikan. Sebagaimana biasanya, proses belajar menjadi faktor utama
dalam proses belajar dan proses pendidikan. Seperti telah disebutkan
sebelumnya, teknologi pendidikan dirumuskan sebagai cakupan yang lebih luas
dibandingkan dengan teknologi instruksional. Rumusan ini mengacu pada konsep
bahwa proses Instruksional menjadi bagian proses pendidikan.
2.
Kawasan
Teknologi Instruksional tahun 1994 (Seels dan Richey)
Rumusan kawasan tahun 1994 ini tidak membedakan konsep teknologi
pendidikan dan teknologi instruksional, begitu pula dengan devinisinya. Seel
dan Richey berorientasi kepada teori dan terapan dari teknologi instruksional.
Beberapa alasan untuk rumusan ini yaitu :[4]
a.
Teknologi instruksional
dianggap lebih operasional dibandingkan dengan teknologi pendidikan.
b.
Pembahasan
masalah dalam teknologi instruksional dianggap sama dengan pembahasan masalah
teknologi pendidikan.
c.
Dukungan teori
terhadap kegiatan instruksional sangat lebih memadai.
Peran kawasan
Association for Education Communication and Technology (AECT) mendefinisikan 5 domaian Teknologi pembelajaran yaitu
design, development, management, and evaluation. Pada tiap domain juga terdiri
dari beberapa sub domain. Kawasan dari teknologi pendidikan membagi banyak
kesamaan dalam mendefinisikan dan memperkuat landasanya, sebagaimana keilmuan
sosial lainnya dan aplikasi keilmuan sosial (Luppicini, 2005). Fungsi suatu
kawasan mencakup teori dan praktek dan untuk mengidentifikasi tugas-tugas para
penyelenggara teknologi pembelajaran. Dalam perkembangan terakir , teknologi
pendidikan yang didefinisikan sebagai teori dan praktik dalam desain,
pengembangan pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber,
dan sistem untuk belajar.[5]
Hubungan Antar Kawasan
Kawasan teknologi pembelajaran merupakan rangkuman wilayah utama
yang merupakan dasar pengetahuan bagi setiap kawasan. Berikut adalah uraian
mengenai kawasan teknologi pendidikan didasarkan pada definisi teknologi
pendidikan menurut AECT 1994.
1.
Kawasan Desain
/Perencanaan
Desain didefinisikan sebagai “penetapan kondisi untuk
belajar". Desain adalah fungsi perencanaan ketika strategi ditentukan.
Tujuan desain adalah menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro,
seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan
modul.[6]
a.
Desain sistem
pembelajaran (ISD): desain adalah proses
bagaimana mengkhususkan apa yang dipelajari. ISD secara umum merupakan prosedur
linier dan berulang-ulang dan konsisten. Pada ISD proses sangat penting sama
seperti produk karena kepercayaan produk berlandasan pada proses.
b.
Desain pesan: karakter rangcangan pesan adalah rancangan yang dirancang harus
dikhususkan pada media dan tugas pembelajaran.
c.
Strategi
Pembelajaran : pengkhususan
pemilihan urutan-urutan kejadian dan aktivitas dalam satu pelajaran.
d.
Karakteristik
Pebelajar: merupakan
pengalaman dasar pebelajar yang berdampak pada efektivitas proses belajar.
2.
Kawasan
Pengembangan:
Pengembangan didefinisikan sebagai “pengertian kekhususan desain
kedalam bentuk fisik”. Pada proses pengembangan, teknologi pembelajaran
memproduksi item yang dipilih dalam dokumentasi ndesain. Prodak tersebut
mungkin berupa, cetak audio atau materi visual, dari sumber berbasis komputer,
atau produk yang memasukkan beberapa perbedaan media berbasis komputer. Berikut
sub domain dari pengembangan:
a.
Teknologi cetak
b.
Teknologi
audio/visual
c.
Teknologi
berbasis komputer
d.
Teknologi
terpadu
3.
Kawasan
Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk
belajar. Fungsi pemanfaatan penting karena fungsi ini memperjelas hubungan
pembelajaran. Dengan bahan dan sistem pembelajaran. Keempat kategori dalam
kawasan ini adalah mengitegrasikan dalam struktur dan kehidupan organisasi
adalah sebagai berikut:[7]
a.
Pemanfaatan
media: adalah penggunaan yang sistematis
dari sumber untuk belajar.
b.
Difusi Inovasi: Inovasi didefinisikan sebagai suatu ide. Sedangkan divusi
didefinisikan sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui
saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem
sosial. Berikut adalah unsur-unsur Difusi Inovasi
·
Komunikasi dan
salurannya
·
Waktu
·
Sistem sosial
c.
Implementasi
dan Kelembagaan: penggunaan
bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan keadaan yang sesungguhnya bukan
tersimulasikan.
d.
Kebijakan dan
Regulasi: aturan dan tindakan dari masyarakat
atau wakilnya yang mempengaruhi difusi atau penyebaran penggunaan teknologi
pembelajaran.
4.
Kawasan
pengelolaan /manajemen
Kawasan manajemen termasuk manajemen proyek, sumber, sistem
penyampaian dan informasi. Sumber termasuk personal, pendanaan, suplay, waktu, fasilitas,
dan sumber pembelajaran. Sistem penyampaian dapat berupa hardware
komputer/sotware atau teknis pendukung, seperti pedoman. Berikut sub domain
dari kawasan manajemen :[8]
a.
Manajemen
Proyek : termasuk perencanaan,
monitoring, dan pengaturan desain pembelajaran dan pengembangan proyek.
b.
Menejemen Sumber
: termasuk perencanaan, pemantauan, dan pengawasan sistem sumber
pendukung dan pelayanan. Manajemen sumber termasuk personal, pendanaan, suplay,
waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran.
c.
Manajemen
Sistem Penyampaian : termasuk
perencanaan, pengwasan, dan pengaturan.
d.
Manajemen
Informasi : termasuk
perencanaan, pemantauan, pengawasan dan penyimpanan, transfer atau pemprosesan
informasi hal menyediakan sumber belajar.
5.
Kawasan
Penilaian/Evaluasi
Evaluasi terdiri dari analisis masalah, Referensi kriteria, fomatif
dan somatif yang merupakan kawasan evaluasi. Hasil dari evaluasi dibawa untuk
pemahaman yang lebih baik. Penjelasan dari sub domain adalah sebagai berikut:
a.
Analisis
Masalah: termasuk penentuan sifat dan
parameter masalah dengan menggunakan pengumpulan informasi dan strategi
pengambilan keputusan.
b.
Criterion-Referenced
Measurement: Kriteria
pengukuran menggunakan penilaian yang melibatkan teknik untuk menentukan
penguasaan materi pelajar yang telah ditentukan sebelumnya.
c.
Evaluasi
Formative and Summative: Evaluasi
Formatif melibatkan pengumpulan informasi tentang kecukupan dan menggunakan
informasi ini sebagai untuk pengembangan lebih lanjut. Evaluasi Summative
melibatkan pengumpulan informasi tentang kecukupan dan menggunakan informasi
tersebut untuk membuat keputusan tentang pemanfaatan.
6.
Kawasan
Berdasarkan Definisi Teknologi Pendidikan dari AECT Tahun 2008
Definisi terbaru tahu 2008 merupakan pengembangan dari kawasan
sebelumnya, dan tiap kawasan melanjutkan perkembangannya. Definisi 2008 sudah
lebih spesifik karena menekankan pada studi dan praktek. Berikut definisi
Teknologi Pendidikan dari AECT Tahun 2008.[9]
a.
Study: pemahaman secara teoritis sebagaimana praktek, teknologi
pendidikan, membutuhkan pembangunan kelanjutan pengetahuan dan perbaikan
melalui penelitian dan merefleksikan praktek, dimana tercakup dalam terminologi
study.
b.
Praktik Etis: Merupakan kegiatan yang tidak bertentangan dengan norma dan nilai
yang berhubungan dengan nilai profesi yang akan dilakukan.
c.
Memfasilitasi: Termasuk desain lingkungan, mengorganisasi sumber, dan menyediakan
peralatan.
d.
Pembelajaran
e.
Improving: proses pengarah penafsiran kualitas produk, dan produk membawa
prediksi efektifitas pembelajaran, berubah dalam kapabilitas membawa aplikasi
keluar kedalam kehidupan nyata.
f.
Performance
(Meningkatkan): berhubungan
pada teknologi kinerja manusia.
g.
Apporpriate(Yang
layak): terminologi ini berarti untuk
mengaplikasikan proses dan sumber, penandaan kepantas tidaknya dan kecocokan
dengan tujuan yang diharapkan mereka.
h.
Technology
i.
Proses: Teknologi pendidikan biasanya memakai proses khusus untuk
merancang, mengembangkan, dan memproduksi sumber belajar, digolongkan pada
proses besar pengembangan pembelajaran.
j.
Sumber: banyak sumber belajar yang terpusat untuk mengidentifikasi
kawasan. Sumber adalah orang, alat, teknologi, dan desain materi untuk membantu
pelajar. Sumber dapat termasuk system ICT canggih, sumber komunikasi seperti
perpustakaan, kebun binatang, museum, dan orang-orang dengan pengetahuan
khusus.
BAB III
PENUTUP
-->
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa kawasan teknologi pendidikan mencakup semua hal yang berada dalam sistem
pembelajaran baik itu pendekatan perangkat keras dan lunak serta hubungan antar
keduanya. Kawasan menurut AECT juga
menjelaskan kawasan-kawasan yang termuat didalamnya diantaranya tentang kawasan
AECT 1977, kawasan Teknologi Intruksional tahun 1994 (sheels dan Richey) peran
kawasan serta hubungan antar kawasan semuanya telah termuat didalamnya.
No comments:
Post a Comment